Mengenai Saya

Foto saya
Informasi-Komunikasi dan Teknologi memfasilitasi kita untuk saling berbagi makna kehidupan. Pengelola dapat dihubungi melalui e-mail : darssetia@yahoo.co.id

Minggu, 13 Januari 2008

SUPER TEAM & SUPER DREAM TEAM

Tulisan ini saya munculkan kembali (bersumber utama dari download e-psikologi/ Johanes Papu), setelah untuk keduakalinya Saya diminta untuk memberikan solusi dan pencerahan pada satu lembaga/usaha, yang berada dalam tahapan "storming" pada teamworknya. Mudah-mudahan bermanfaat.

Pengantar ;
Dari setiap aktivitas kehidupan sosial kemasyarakatan yang kita lakukan, tak satupun dapat luput dari proses interaksi dengan sesama. Sesederhana apapun upaya untuk mencapai tujuan, selalu melibatkan orang lain untuk memadu keinginan serta harapan. Hal inilah yang kita maknai sebagai upaya mengelola (memenej) suatu kerjasama sekelompok individu (organisasi).
Kerjasama antar individu yang diatur dalam suatu organisasi, membutuhkan keterpaduan pemahaman serta tindakan sesuai dengan hirarki tugas masing-masing individu baik secara makro (sebagai akumulasi keseluruhan populasi dalam organisasi), maupun secara mikro (sebagai bagian kecil instrumentasi makronya) membutuhkan suatu Teamwork, yang berfungsi untuk melaksanakan setiap tugas organisasi maupun peran solutor yang dibutuhkan. Teamwork yang solid akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Namun demikian untuk membentuk sebuah team yang solid dibutuhkan komitment tinggi dari setiappersonel penyusun organisasi.
Suatu hal yang sangat penting di dalam teamwork adalah kapasitas setiap individu sebagai suatu sumber daya yang secara terus menerus selalu dibina dan dikembangkan, sehingga selalu melahirkan kinerja yang selain produktif juga inovatif ( Continous improvement). Proses pembentukkan, pemeliharaan dan pembinaan teamwork harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari setiap personel anggota team tersebut, sehingga terjalin integrasi kerja sesuai dengan pelaksanaan misi yang diharapkan bersama.

Pengertian Teamwork;
Secara umum teamwork dapat diartikan oleh Johanes Papu dari Team e-psikologi sebagai "kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan". Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok.
Ketika seseorang bekerja didalam kelompok (team), akan ada dua isu yang muncul. Pertama adalah adanya "tugas-tugas (task)" dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team. Kedua, adalah "proses" yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam team, dan lain-lain. Dengan kata lain proses menunjuk pada semangat kerjasama, koordinasi, prosedur yang harus dilakukan dan disepakati seluruh anggota, dan hal-hal lain yang berguna untuk menjaga keharmonisan hubungan antar individu dalam kelompok itu.
Tanpa memperhatikan "proses" maka sebuah teamwork tidak akan memiliki nilai apa-apa bagi suatu organisasi (perusahaan, lembaga, perserikatan) dan hanya akan menjadi sumber masalah dalam pembentukan sebuah teamwork. Sebaliknya jika "proses" tersebut ada dan berjalan di dalam sekumpulan orang yang bekerjasama, maka potensi/kinerja/performance setiap individu akan terus meningkat, karena akan mendapat dukungan dari proses interaksi, baik secara teknis maupun moral.

Alasan Diperlukannya Teamwork ;
Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menampung serta menggabungkan berbagai bakat,kecerdasan,talenta dari setiap individu, sehingga dapat memberikan solusi inovatif setiapsaat diperlkan. Selain itu perpaduan dari ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam dari suatu teamwork, diyakini memiliki potensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan seorang individu yang brilian sekalipun.
Sebuah team bila sudah berjalan, secara otomaticly akan menjadi suatu unit yang mengatur dirinya sendiri, secara rithmis. Rentangan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki setiap anggota team dan "self monitoring" yang ditunjukkan oleh masing-masing anggota team memungkinkannya untuk diberikan suatu tugas dan tanggungjawab yang lebih besar.
Bahkan ketika suatu masalah bila diputuskan secara bersama dengan melibatkan teamwork, akan memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain:
pertama, keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya.
Kedua, keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja.
Ketiga, keputusan bersama akan mengikat setiap individu yang terlibat untuk merasa ikut memiliki (sense of belonging) serta merasa ikut bertanggung jawab (sense of responsibility).
Pandangan lain dari perspektif individu, dapat dimaknai bahwa dengan masuknya seseorang ke dalam suatu kelompok (team) maka hal tersebut akan menambah semangat juang/motivasinya untuk berprestasi, yang mungkin justru tidak akan pernah dapat dicapai bila dikerjakan seorang diri . Kepercayaan dan kesediaan untuk bekerjasama dalam suatu temwork selain akan meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri (self confident), juga akan mendorong setiap anggota team untuk menghormati wewenang dan tanggungjawab masing-masing individu, sesuai dengan kesepakatan dan kesepahaman bersama.

Siklus Perkembangan Suatu Teamwork
Secara umum perkembangan suatu team dapat dibagi dalam 4 tahapan:
· Forming, adalah suatu tahapan disaat para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu team. Karena kelompok / team baru saja dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah dipilih ketua/pimpinan kelompoknya terlebih dahulu).
· Storming, adalah tahapan dimana intrik/saling curiga mulai timbul di dalam team. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengusulkan dan atau mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua ngotot dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang dalam team tidak mau lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.
· Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturan-aturan main ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.
· Performing. Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi/ kinerja yang ditunjukkan.
Ketrampilan Yang Diperlukan Setiap Anggota Teamwork

Ada dua ketrampilan utama yang seharusnya dimiliki oleh anggota sebuah teamwork, yaitu:
· Ketrampilan manajerial (Managerial Skills), termasuk kemampuan dalam membuat rencana kerja, menentukan tujuan, memantau kinerja, memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah dilakukan secara benar, dan lain-lain.
· Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills), termasuk kemampuan berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain secara baik dan positif.

Penutup
Dengan menjadi anggota suatu organisasi/lembaga/perserikatan atau perusahaan maka secara tidak langsung diri kita masing-masing dituntut untuk mempersiapkan diri dengan memiliki ketrampilan-ketrampilan seperti tersebut di atas.
Sudahkah kita memenuhi kelayakan menjadi bagian dari anggota Teamwork yang akan Performing?, jawabannya ada di dalam diri kita masing-masing, apakah ada kesediaan diri untuk berubah mejadi lebih baik, atau hanya bertahan terhadap harga diri yang tidak punya arti alias gengsi. Kalau yang terakhir ini menjadi pilihan, maka "tunggulah saat kehancurannya"!.
Akhirnya, harus kita sadari bersama bahwa di dalam suatu organisasi lembaga/persyarikatan/usaha yang dibutuhkan bukanlah seorang SUPER MAN akan tetapi SUPER TEAM atau bahkan SUPER DREAM TEAM untuk mensukseskan tugas dan tanggung jawabnya.

Sumber : http://darsanas.multiply.com & Johanes Papu Team e-psikologi

Tidak ada komentar:

CALON ASTRONOM

CALON ASTRONOM
ICHA cucu keduaku dari anak pertamaku Lia